4 Solusi Cegah Anak Alami Obesitas Kala Pandemi

  • Whatsapp
Ilustrasi anak obesitas. ©2012 Merdeka.com

KABARNUSANTARA.ID – Anjuran dari pemerintah untuk tetap di rumah sangat berdampak pada berkurangnya aktifitas pada orang dewasa, juga pada anak-anak yang bisa memicu terjadinya obesitas. Dokter spesialis anak Cynthia Rindang Kusumaningtyas dalam siaran persnya yang dilansir dari merdeka.com, mengatakan bahwa menonton televisi atau bermain game, merupakan aktifitas yang paling banyak dilakukan anak-anak selama berada rumah saja.

“Biasanya, selama melakukan kegiatan tersebut, anak juga cenderung lebih sering mengonsumsi berbagai kudapan,” kata Cynthia, dikutip pada Senin (26/10/2020). Ia juga mengatakan, ketiga gabungan hal tersebut dapat meningkatkan risiko terjadiya obesitas pada anak-anak.

Bacaan Lainnya

Untuk itu, Dokter Cynthia yang berpraktik di Rumah Sakit Pondok Indah-Puri Indah ini merekomendasikan beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya obesitas pada anak-anak:

1. Mengonsumsi makanan bernutrisi seimbang dengan jumlah secukupnya serta menghindari kudapan berkalori tinggi

2. Minum air putih dengan cukup

3. Makan sayur dan buah setiap hari agar si kecil cepat merasa kenyang dengan makanan yang sehat

4. Membuat kesepakatan jadwal bersama keluarga untuk mengurangi waktu menonton televisi atau bermain video game, dan digantikan dengan aktivitas fisik, misalnya jalan pagi atau bermain sepeda, tentunya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Untuk aktivitas fisik, Cynthia menyarankan untuk melakukannya sesuai dengan usia dan perkembangannya. Apabila buah hati masih bayi, bisa diajak bermain dalam posisi tengkurap, mencoba meraih benda dengan merangkak, mendorong benda atau bermain bola dengan posisi duduk selama 30 menit per hari. Kegiatan tersebut sudah cukup untuk melatih fisik anak dalam kelompok usia bayi.

Sedangkan untuk mereka yang berada pada usia batita (bawah tiga tahu), Cynthia merekomendasikan aktivitas fisik yang ringan. “Seperti berjalan-jalan di taman sambil mencari kupu-kupu, bermain pasir, membantu menyiram tanaman dengan total 180 menit sehari, akan menjadi alternatif kegiatan yang menyenangkan bagi anak,” tulisnya.

Bagi anak yang berusia lebih besar, membutuhkan kegiatan dan olahraga dengan intensitas yang cukup tinggi selama 60 menit sehari. Dokter Cynthia menyarankan agar orangtua bisa mengajak mereka melakukan main petak umpet, naik sepeda, hiking, menari, serta berlari.

“Apabila anak Anda tidak menyukai olahraga tertentu, kegiatan harian di rumah seperti berkebun, membantu orangtua mencuci motor atau mobil, bahkan menyapu pun sudah merupakan bentuk aktivitas fisik yang baik,” jelas Cynthia.

Selain aktivitas fisik, jangan lupa juga untuk memenuhi asupan gizi, agar daya tahan tubuh anak tetap terjaga. “Nutrisi yang tepat dan seimbang dapat membantu menjaga daya tahan tubuhnya, sehingga menghindarkan si kecil terkena penyakit,” tutupnya.

Pos terkait