Abaikan Jaga Jarak, Kasus Covid-19 di Semarang Meningkat karena Masyarakat

  • Whatsapp
Ilustrasi virus corona. ©2020 Merdeka.com/liputan6.com

KABARNUSANTARA.ID – Penyebab jumlah kasus covid-19 melonjak di Semarang karena masyarakat semakin lengah dan mengabaikan jaga jarak saat melaksanakan aktivitas libur panjang perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada akhir bulan Oktober 2020.

“Kami koordinasi Dinkes Kota Semarang hasil statistik kepatuhan warga dalam memakai masker sudah 70 persen, cuci tangan rata-rata 70 persen, tetapi jaga jarak sangat jelek sulit dikendalikan, sehingga kesakitannya makin tinggi,” kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Semarang, dr Elang Sumambar saat dikonfirmasi, Senin (16/11) yang dilansir dari merdeka.com.

Bacaan Lainnya

Dia mengatakan melihat banyak pelanggar jaga jarak yang dilaksanakan masyarakat masih sulit dikendalikan membuat para dokter yang bertugas di instansi kesehatan juga banyak terpapar.

“Sudah ada banyak warga yang meninggal akibat kasus penularan covid-19 naik lagi. Para tenaga medis atau dokter di Semarang dan Jawa Tengah banyak yang terpapar, tapi angka pastinya masih dihitung lagi. Maka kita butuh kesadaran bersama untuk mematuhi jaga jarak dan protokol kesehatan lainnya,” jelasnya.

Penyebab kepatuhan protokol kesehatan kurang karena warga menilai sudah ada vaksinasi, padahal anggapan tersebut keliru. Sebab mesti sudah ada vaksin sinovac, warga tetap dianjurkan menjalankan protokol kesehatan lantaran proses vaksinasi hanya dilaksanakan pada batas usia tertentu.

“Jadi jangan merasa sudah ada vaksin, kita bisa sembuh. Tidak semudah itu, sebab antara vaksin lingkungan dan imunitas harus beriringan. Kalau imunitasnya terganggu pasti bisa terpapar lagi,” kata dia.

Maka itu pihaknya tidak pernah bosan mengingatkan warga untuk patuhi protokol kesehatan 3 M : mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak.

“Kalau sekarang menyepelekan virus Corona. Itu kan tindakan yang sangat keliru. Kalau mau mentaati protokolnya jangan separuh-separuh. Karena virus ini sangat nyata ada,” ungkapnya.

Pos terkait