Ahok resmi menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina

  • Whatsapp

JAKARTA | KABARNUSANTARA.ID  – Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok resmi menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, Ahok akan bertugas membenahi internal Pertamina. Di antaranya, menekan defisit transaksi berjalan.

“Nah kenapa diputuskan Pak Ahok jadi Komisaris Utama di Pertamina, karena memang kita menyadari bahwa persoalan bangsa ini salah satunya mengenai current account deficit. Itu yang memberikan kontribusi cukup besar adalah pertamina dan PLN,” ungkap Pramono di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (25/11/2019). Dilansir Liputan6.com

Bacaan Lainnya

Menurut Pramono, sudah saatnya internal Pertamina dibenahi total. Bila tidak dilakukan pembenahan maka impor minyak semakin besar sehingga berkontribusi meningkatkan defisit transaksi berjalan.
“Sehingga dengan demikian penugasan Pak Ahok paling utama di Pertamina adalah hal-hal berkaitan dengan itu. Untuk memberikan pengawasan jangan sampai Pertamina tidak mau berubah,” ucapnya.

Pramono melanjutkan, Ahok diharapkan bisa meningkatkan realisasi pencampuran 20 persen biodiesel dengan 80 persen bahan bakar minyak jenis Solar.

Program ini mulai diberlakukan sejak Januari 2016 sesuai Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) nomor 12 tahun 2015 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri ESDM nomor 31 tahun 2008 tentang Penyediaan, Pemanfaatan dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati (Biofuel) sebagai Bahan Bakar Lain.

“Jangan sampai Pertamina masih berkeinginan impor minyak padahal kita sudah punya subtitusinya diantaranya adalah CPO baik B20, B30 yang akan dikembangkan menjadi B50,” ujar Pramono.

Reporter : Bunga CAP

Pos terkait