Cegah Covid-19, Wabup Garut Sarankan Akses Keluar Masuk di Pesantren Diperketat

  • Whatsapp
Ilustrasi corona. ©2020 Merdeka.com/shutterstock

KABARNUSANTARA.ID – Wakil Bupati, Garut Helmi Budiman, meminta pengurus pondok pesantren di Kabupaten Garut, Jawa Barat, untuk memperketat akses keluar masuk orang. Tujuannya, agar terhindar dari wabah Covid-19 di lingkungan pesantren.

“Jika ada orang luar termasuk orangtua santri yang ingin menengok, ya, jangan diberi izin, kecuali sudah diperiksa terlebih dahulu, sudah jelas negatif,” kata Helmi Budiman kepada wartawan di Garut. Demikian dikutip dari Antara, Jumat (13/11).

Bacaan Lainnya

Helmi menambahkan jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Garut sudah menembus angka seribu kasus. Tentunya, kata Helmi, hal ini menjadi perhatian serius pemerintah untuk terus mencegah dan memutus rantai penularannya,yang dilangsir dari merdeka.com

Ia menjelaskan penerapan protokol kesehatan di pesantren merupakan upaya mencegah penularan Covid-19. Oleh karena itu, dia selalu mengingatkan agar memakai masker, rajin cuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, tidak berkerumun, makan yang bergizi, rajin olahraga, dan bahagia agar imun naik.

“Bagi pondok pesantren diharuskan dapat menerapkan protokol kesehatan, karena sesuai dengan tuntunan Nabi, ketika kita bertemu dengan wabah itu harus menghindar,” katanya.

Helmi menambahkan, saat ini ada beberapa pondok pesantren di Garut yang ditemukan kasus terkonfirmasi positif Covid-19, terakhir dilaporkan pesantren di Kecamatan Samarang.

Pesantren tersebut, sesuai aturan harus diberlakukan pembatasan sosial berskala mikro (PSBM) kemudian dilakukan sterilisasi dan memeriksa kondisi kesehatan seluruh santri maupun pengurus pondok pesantren.

Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Garut mencatat kasus positif Covid-19 secara akumulasi sebanyak 1.162 kasus, sebanyak 513 kasus isolasi di rumah sakit, 628 kasus dinyatakan sembuh dan 21 kasus meninggal dunia.

Pos terkait