Inilah Tiga Pesan Jokowi Saat Pidato di KTT ASEAN-PBB: Kesehatan, Ekonomi, Perdamaian

  • Whatsapp
Presiden Jokowi Hadiri KTT ASEAN-PBB dan KTT RCEP. ©2020 Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden

KABARNUSANTARA.ID – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, menyampaikan tiga pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diutarakan saat berbicara di KTT ke-11 ASEAN-PBB. Pertama, Jokowi menekankan negara-negara di dunia memperhatikan kerja sama di bidang kesehatan.

“Secara konsisten presiden menyampaikan tiga isu pertama pesan mengenai pentingnya memperhatikan kerja sama di bidang kesehatan, baik jangka pendek maupun jangka panjang yaitu membangun ketahanan kesehatan kawasan dan dunia,” katanya secara virtual, Minggu (15/11),yang dilansir dari merdeka.com

Bacaan Lainnya

Pesan kedua, Jokowi mendorong kerja sama negara-negara untuk mengatasi dampak ekonomi dari pandemi Covid-19. Kerja sama ini penting agar kondisi ekonomi di dunia lebih baik.

“Kerja sama ini penting untuk dilakukan agar kondisi ekonomi dunia lebih baik tentunya tanpa mengorbankan ketaatan pada protokol kesehatan,” ucapnya.

Terakhir, Jokowi berbicara pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan dan dunia. Hal ini terus ditekankan Jokowi mengingat rivalitas antara kekuatan besar semakin menajam.

“Upaya untuk menangani pandemi dan ekonomi akan terhambat jika isu perdamaian tidak terus dijaga,” katanya.

Menlu Retno melanjutkan, Jokowi menyampaikan isu sentralitas dan soliditas ASEAN secara konsisten selama KTT. Sebab, Indonesia secara konsisten terus menjaga sentralitas dan soliditas ASEAN dan akan terus menjalankannya.

“ASEAN harus memegang dan melaksanakan prinsip-prinsip yang sudah disepakati bersama misalnya the ASEAN Outlook on the Indo Pacific, dan tidak membuka peluang negara manapun untuk menawar prinsip-prinsip tersebut,” tuturnya.

Selanjutnya, Jokowi menyinggung soal United Nations on the Law of the Sea (UNCLOS). Jokowi juga berharap menguatnya multilateralisme.

“Pesan lain yang mengemuka adalah penghormatan hukumnya internasional atau UNCLOS 1982 dan pentingnya memperkuat multilaterateralisme juga mendapat penekanan di pidato presiden,” tutupnya.

Pos terkait