Jadi Polemik di Medsos, Ini Penjelasan Kemensos soal Blusukan Risma

  • Whatsapp
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, membagi-bagikan buku kepada sejumlah anak-anak usai melayat di rumah petugas KPPS Sunaryo yang meninggal karena kelelahan di Kelurahan Kapas Madya Barat, Kecamatan Tambaksari, Surabaya, Kamis (25/4/2019).(KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN)
KABARNUSANTARA.ID – Dua hari terakhir, publik mengomentari blusukan Menteri Sosial Tri Rismaharini yang menemui tunawisma di sekitar Jalan Sudirman – Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Menanggapi hal ini, Kepala Biro Humas Kementerian Sosial Wiwit Widiansyah menjelaskan maksud dan tujuan blusukan Risma ke sejumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial. Menurut dia, blusukan itu dalam rangka menyasar program Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).
“Sasaran PPKS ini seperti gelandangan, pengemis dan kelompok rentan lainnya,” kata Wiwit melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Rabu (6/1/2021) yang dilansir dari Kompas.com.
Ia melanjutkan, tujuan blusukan yang dilakukan Mensos adalah untuk melakukan pemetaan masalah sosial dan melihat langsung kebutuhan dari PPKS. Hal ini, kata dia, diperlukan agar Kemensos dapat mencarikan solusi dari masalah-masalah yang dialami para PPKS.
“Agar dapat dicarikan solusinya secara komprehensif dan terkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga dan Pemda terkait,” kata dia. Di media sosial, aksi blusukan Risma menuai polemik karena muncul dugaan adanya pengaturan atau setting sebelum dilakukan.
Hal ini terlihat di akun Tiktok @cual99. Akun tersebut menggambarkan sedikit gambaran dugaan settingan pada “blusukan Bu Risma”.
Namun, ketika ditanya lebih lanjut untuk mengkonfirmasi apakah blusukan itu telah diatur sebelumnya, Wiwit tidak memberikan respons. Publik memang menuai beragam komentar, termasuk kritikan pedas untuk Risma.
Dia menjadi topik yang ramai diperbincangkan warganet Twitter pada Rabu (6/1/2021). Hingga Kamis (7/1/2021) nama Risma masih bertengger dengan lebih dari 5.000 orang membuat twit dengan hashtag #RismaRatuDrama.
Sejumlah warganet menilai aksi blusukan Risma sebagai pencitraan yang tidak diperlukan dan tidak tepat sasaran. Mereka meminta agar Risma dapat melakukan hal yang lebih signifikan dalam memperbaiki kesejahteraan rakyat Indonesia.
Selain itu, ada juga yang menilai blusukan Risma sebagai langkah awal sebelum maju ke Pilkada DKI Jakarta. Namun, anggapan itu telah ditepis oleh PDI Perjuangan, partai tempat Risma bernaung.
Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat mengatakan, kegiatan Risma tersebut tidak terkait sama sekali dengan Pilkada DKI Jakarta mendatang. “Tidak ada kaitannya dengan Pilkada DKI,” kata Djarot saat dihubungi, Rabu (6/1/2021).
Menurut Djarot, kegiatan blusukan Tri Rismaharini sejak menjabat sebagai Menteri Sosial merupakan bagian dari tugas untuk membantu masyarakat penyandang masalah sosial.
Blusukan Risma juga diharapkan bisa menjadi motivasi bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan daerah lainnya dalam menangani masalah sosial di masyarakat.

Pos terkait