Kinerja Indeks Syariah Bisa Kerek Normal Baru

  • Whatsapp

JAKARTA, KABARNUSNATARA.ID – Saat pandemi virus Corona baru (Covid-19) mewabah di Indonesia, pasar modal syariah selama 4 bulan pertama sampai dengan April 2020 masih positif.

Tercatat jumlah investor saham syariah dan nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana syariah menunjukkan pertumbuhan, sementara sukuk ritel SR012 oversubscribed, dan kinerja saham syariah juga masih mendominasi pasar saham di Bursa Efek Indonesia.

Bacaan Lainnya

Tidak hanya pada 4 bulan pertama tahun ini ketika Indonesia diserang wabah pandemi Covid-19, kinerja pasar modal syariah juga menunjukkan tren positif dalam beberapa tahun belakang, baik jumlah investor, NAB reksa dana, maupun kinerja saham.

Irwan Abdalloh Kepala Divisi Pasar Modal Syariah BEI mengungkapkan penyebab pertumbuhan yang terjadi pada pasar modal syariah – pertama – kelompok muda dan komunitas.

Data menunjukkan mayoritas pasar modal syariah selama 4 bulan ini adalah investor-investor muda, mereka menggerakkan pasar modal syariah di semua lini produk.

Sedangkan khusus pasar saham syariah, enggagement dengan komunitas sangat kuat. Kondisi ini dapat terjadi lantaran dari awal perkembangannya, Bursa Efek Indonesia menggandeng komunitas sebagai partner. “BEI menyebutnya community-based development,” jelasnya.

Perkembangan pasar modal syariah di dalam negeri juga dapat terjadi lantaran masyarakat melihatnya sebagai pilihan investasi di pasar modal yang mencerahkan dan menenangkan.

Pilihan investasi syariah di pasar modal menjadi menarik seiring dengan gairah syariah masyarakat Indonesia yang mengalami peningkatan.

BEI melakukan Inovasi produk dan instrumen pasar modal syariah untuk memudahkan investor melakukan transaksi syariah, juga menjadi salah satu alasan kinerja pasar modal syariah mengalami peningkatan.

Inovasi-inovasi dan instrumen tersebut mulai dari SOTS, indeks saham syariah baru (ISSI dan JII70), dan produk zakat dan wakaf saham.

Kemudian terdapat edukasi, literasi, dan inklusi pasar modal syariah yang efisien dan efektif dengan mengoptimalkan media sosial, sehingga mempunyai daya jangkau lebih luas juga.

Strategi pengembangan pasar modal syariah di dalam negeri akan mengikuti kondisi kenormalan baru dan beyond di masa yang akan datang, sehingga ada beberapa strategi yang harus disesuaikan – terutama terkait literasi dan inklusi pasar modal syariah.

“Kalau sebelumnya literasi berbasis internet masih pilihan kedua, sekarang menjadi pilihan utama,” katanya.

Terkait dengan invoasi-inovasi baru yang akan diluncurkan pada masa pembukaan kembali ekonomi, dia mengungkapkan pihaknya tengah menggodoknya.

Sumber : Bisnis.com

Pos terkait