Lab Mini dan Saron Simulator dari Garut Jadi Pusat Perhatian Para Mentri

  • Whatsapp

KABAR NUSANTARA – Informasi dan Teknology, Dalam acara building innovation ecosystem for making indonesia 4.0 di Gedung Kementerian Perindustrian Jalan Gatot Subroto kav 52-53, Rani Sandra Kelas X IPA 6 dan Adilla Rachmawati Pradana Kelas X IPA 4 SMAN 1 Garut dikunjungi Menkominfo Rudiantara dan Kepala BPPK Kemenprin DR. Ir Ngakan Timur Antara saat memamerkan Lab Komputer Mini dan Saron Simulator dalam rangka menginspirasi pembelajaran coding untuk pelajar.

“Saya merasa senang dan bangga bisa bertemu dengan bapa menteri dalam pameran ini juga saya mendapat banyak ilmu yang bermanfaat, dari para peserta pameran lainnya,”Ungkap sandra melalui pesan whatsapp kepada redaksi www.kabatnusantara.id Rabu (25/07/2018).

Bacaan Lainnya

Lab komputer mini yang di pamerkan tersebut digagas pada tahun 2015 dimulai dengan peminat kegiatan TIK anak-anak kelas Adilla dkk yang saat ini sudah SMA yabng cukup banyak, namun sarana komputer/laptop yang tersedia sangat terbatas. Oleh karena itu Single Board Computer (SBC) Raspberry Pi dimanfaatkan sebagai sarana praktikum karena masih cukup memadai untuk digunakan berlatih dasar-dasar TIK bahkan untuk mulai belajar Coding.

 

“Tidak ada kesulitan sama sekali dalam merakit lab komputer mini, karena semua tinggal dipasang dengan mudah. Raspberry Pi dari awal memang dirancang untuk digunakan oleh anak-anak agar tertarik ngoprek. Sehingga proses memasang perangkat maupun menginstall sistem operasi dapat dipelajari dengan mudah oleh anak-anak,”Ujar Dewis Akbar sebagai pembina.

Bahkan lab Komputer Mini Keliling (Lab on Bike) telah dibuktikan di Garut bahwa layak dimanfaatkan sebagai sarana praktikum TIK dasar untuk Siswa SD tanpa biaya pengadaan sarana yang terlalu tinggi. Pada tahun ajaran 2018/2019 telah direncanakan untuk mencoba pemanfaatan Lab Komputer Mini di Bandung serta Sukabumi.

“Bila nanti hasilnya memuaskan, harapannya Lab on Bike dapat menjadi salah satu solusi Pengentasan Kesenjangan Digital di Seluruh Indonesia. Sehingga seluruh siswa di Indonesia dapat melek TIK lebih awal sehingga lebih siap dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.0,”Tambah Dawis.

Masih menurut Dawis jangan sampai ketika berbagai teknologi AI (Artificial Intelligence), IOT (Internet of Things), AR (Augmented Reality) dan lainnya akan diadopsi oleh industri serta UKM di Indonesia, teknisinya terpaksa bawa dari luar negeri karena di Indonesia kurang SDM yang berpengalaman.

Kunjungan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto serta Menteri Kominfo Rudiantara didampingi Kepala BPPI Kemenperin Ngakan Timur Antara ke stand IG TIK PGRI di Inofest Kemenperin menjadi motivasi bagi yang memamerkan berbagai karya dan sarana berlatih kegiatan TIK yang berpusat di SDN Regol 10 Garut.

(ESR/red

Pos terkait