Minim Sosialisasi Warga Pelosok Masih Nekat Berkendara Dengan Muatan Berlebih

  • Whatsapp
Potret saat netizen mengambil video di Kabupaten Garut Jawa Barat yang menggunakan kendaraan bermotor

GARUT|KABARNUSANTARA.ID – Tahun ini pihak kepolisian getol sosialisasi mengenai keamanan dalam berkendara untuk kaum milenials dengan sebutan millenial road to safety festival, namun baru-baru ini beredar luas di media sosial (medsos) video pangendara sepedah motor di Garut, Jawa Barat, berpenumpang dua orang tanpa menggunakan pelindung kepala dan mengangkut 5 karung berisi sayuran.

Klik Videonya disini 

Bacaan Lainnya
Video ini dinilai membahayakan pengendara lain saat melintas di jalan raya

Video tersebut viral dan menuai berbagai komentar karena dinilai membahayakan pengendara lain saat berada di jalan raya karena mengangkut barang melebihi kapasitas, perilaku ini juga dapat membahayakan pangendara itu sendiri, Minggu (03/03/19).

Baca Juga :Kemeriahan Pataka Millenials Safety Ride 2019 di Garut

Berdasarkan informasi, video berdurasi 19 detik yang menunjukan pengendara sepedah motor berpenumpang satu orang dan mengangkut 5 karung sayuran itu berlokasi di Jalan Raya Cidatar, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Baca Juga : Membandel Kios Yang Berada di Trotoar Kerkof Garut Kena Bongkar Satpol PP

Berdasarkan warga Cisurupan, perilaku pengendara melebihi kapasitas diwilayah tersebut memang sering dilakukan, karena sudah terbiasa mengangkut hasil bumi dari kebun. Hal itu dianggap mempercepat pengangkutan barang apalagi medan yang dilewati hanya jalan setapak.

”Iya itu mah sudah biasa, karena menuju kebun kan susah kalo pake mobil jalan nya aja sempit dan rusak, kalo pake motor kan gampang”ungkap Diki salah seorang warga Cisurupan.

Baca Juga : Tega Sang Ayah di Garut Patahkan Tangan Anak Balitanya

Bahkan Diki menyebut jika warga di wilayahnya tidak mengerti aturan berkendara karena keseharian dikebun sehingga banyak yang melakukan pelanggaran aturan.

Diduga minimnya sosialisasi keselamatan berkendara bagi warga di pelosok, membuat warga tidak mengetahui aturan penggunaan sepedah motor dan kapasitas penumpangnya,”tutupnya.
(Evan /red)

Pos terkait