Para Petinggi China Gelar Pertemuan 4 Hari Berturut-turut, Bahas Apa?

  • Whatsapp
Foto: Internet/ebcitizen.com

KABARNUSANTARA.ID – Para pemimpin China mengadakan pertemuan pada minggu ini untuk membahas tentang rencana lima tahun ke depan, Dilansir dari detik.com. Presiden China Xi Jinping akan memperdalam rencana pembangunan yang akan menjadikan China sebagai ekonomi terbesar di dunia.
Pertemuan Komite Pusat Partai Komunis China itu akan dilakukan di Beijing mulai dari tanggal 26 sampai 29 Oktober. Pembahasan Proposal Pembangunan Nasional ini merupakan prioritas ekonomi dan sosial yang ditetapkan pemerintah setiap lima tahun.
Dengan turbulensi global yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 dan meningkatnya ketegangan Amerika Serikat-China, pertemuan akan dilakukan pada waktu yang sangat kritis bagi negara Asia tersebut. Para ekonom memperkirakan China akan menjadi ekonomi terbesar di dunia dalam beberapa tahun mendatang.
Salah satu tonggak penting ke depan adalah peringatan 100 tahun Partai Komunis China pada 2021. Pihak berwenang telah berjanji untuk membangun masyarakat yang cukup makmur pada tahun depan. Kemudian pada 2022, Kongres ke-20 Partai Komunis China akan menjelaskan rencana kepemimpinan Xi di masa depan.

Masih banyak lagi rencana ke depan yang telah ditentukan oleh pemerintah otoriter untuk tujuan pembangunan. Termasuk rencana ‘Made in China 2025’ untuk mendominasi di bidang teknologi tinggi dan manufaktur utama, serta ‘China Standards 2035’ untuk spesifikasi global tentang teknologi terdepan.
Naskah terakhir dari rencana lima tahun mendatang akan dirilis tahun depan di Kongres Rakyat Nasional yang biasanya diadakan pada bulan Maret.

Bacaan Lainnya

“Satu hal yang saya pikir akan menonjol adalah keamanan rantai pasokan,” kata Kepala Ekonom China, Dan Wang dikutip dari CNBC, Senin (26/10/2020).

“Menurut saya akan ada beberapa penyesuaian besar karena rencana lima tahun ke-14 ini adalah rencana jangka panjang. Sekarang dengan beberapa kompetisi AS, akan ada banyak tekanan pada penguatan sektor-sektor yang terkait dengan keamanan nasional dan mata pencaharian dasar rakyat,” tambahnya.

Pos terkait