Protes Limbah Kulit, Warga Tumpahkan Air Tercemar dan Blokade Jalan

  • Whatsapp
Warga Sumbersari memblokir Jl. Ahmad Yani sebagai bentuk protes atas pencemaran limbah kulit Sukaregang, Minggu (12/5/2019). (Foto: MD Sumarna/Kabar Nusantara)

GARUT|KABARNUSANTARA.ID – Kesal karena limbah industri kulit Sukaregang yang mencemari perkampungannya belum juga ada solusi, warga Kampung Sumbersari RW 18, Kelurahan Regol, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat, melakukan aksi demo, Minggu (12/5/2019).

Bacaan Lainnya

Demo dilakukan tepat di atas Jembatan Ciwalen di Jl. Ahmad Yani. Selain menumpahkan air Sungai Ciwalen yang hitam pekat akibat pencemaran ke jalan raya, mereka juga sempat memblokir Jalan Ahmad Yani sehingga pengendara tak bisa melintas.

Baca juga:

Rutan Siak Ludes Dibakar Ratusan Napi

Namun berkat negosisasi yang dilakukan sejumlah tokoh Sumbersari, pemblokiran hanya sebentar saja dilakukan. Beberapa saat kemudian akses utama ke jantung kota Garut dari arah Wanaraja tersebut, bisa dilalui kembali.

Sebenarnya aksi ini sudah sering dilakukan, terutama jika musim kemara tiba. Pasalnya, pada musim kemarau air Ciwalen yang diduga menjadi sungai tempat pembuangan limbah warnanya lebih pekat dengan aroma yang lebih menyengat. Dan itu sudah berlangsung bertahun-tahun, dan selama itu pula warga Sumbersari harus akrab dengan limbah tersebut.

Baca juga:

Kapolda Jabar Kunjungi Pontren Darusalam Wanaraja

“Sayangnya selama itu pula Pemda Garut sepertinya tak serius menyelesaikan kasus limbah ini. Warga di sini sangat merasakan baunya terlebih di siang hari, kepala jadi pening dan kulit juga gatal-gatal. Belum penyakit lainnya seperti sesak napas. Kalau sudah begini mana janji-janjinya,” ujar Didin, salah seorang yang ikut aksi demo.

Hingga berita ini diturunkan, sejumlah petugas kelurahan, kecamatan, warga dan pihak lainnya masih terus bernegosiasi.

Reporter: MD Sumarna
Editor : Mustika

Pos terkait