Ratusan Korban Banjir Bandang Cimanuk Kembali Berdemo

  • Whatsapp
Nia Kurniawan, koordinator Lapangan massa korban bencana banjir bandang, menunjukkan sederet janji Pemerintah Kabupaten Garut kepada warga korban banjir bandang yang hingga kini masih belum terealisasi. (MD Sumarna/Kabar Nusantara)

GARUT|KABARNUSANTARA.ID – Ratusan orang korban banjir bandang Sungai Cimanuk, Kabupaten Garut, melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Garut, Senin (8/7/2019). Massa yang tergabung dalam Paguyuban Warga Korban Banjir Bandang (PWKBB) itu, di antaranya menuntut Bupati dan seluruh jajaran Pemkab Garut segera membayarkan kompensasi terhadap para korban.

Bacaan Lainnya

Puluhan spanduk dan orasi silih berganti mewarnai unjuk rasa mereka.

Nia Kurniawan, kordinator aksi, saat ditemui Kabarnusantara.id mengatakan, Pemerintah Daerah Kabupaten Garut sangat lambat dalam melaksanakan pembangunan pascabencana banjir bandang Sungai Cimanuk yang terjadi tanggal 20 September 2016 lalu.

Baca juga:

Saluran Irigasi Copong di Kersamanah Meluap, Kampung Palalangon Terendam Banjir

“Padahal anggaran untuk pembangunan pascabencana sangatlah fantastis dan bahkan sudah terparkir dari tahun 2017,” katanya.

Namun, menurut Nia, anggaran tersebut tidak digunakan secara maksimal, bahkan banyak anggaran penunjang pembangunan rumah tapak relokasi bagi korban yang digagalkan.

“Seolah Pemkab Garut tidak mengindahkan Undang Undang Penanggulan Bencana dan melanggar prinsip prinsip penanggulan bencana dunia. Selain itu melanggar hak azasi manusia. Maka kami warga masyarakat korban bencana banjir bandang yang tergabung dalam PWKBB menuntut hak-hak kita dengan tuntutan penyelesaian hak-hak korban bencana” ujarnya.

Nia menambahkan, selain uang kompensasi segera dibayarkan, para korban juga menuntut pembangunan sarana utilitas di lokasi-lokasi relokasi pembangunan rumah tapak, selesaikan status tanah di lokasi-lokasi relokasi, rubah Perbup 44 tahun 2016, tetapkan zona merah di bantaran Sungai Cimanuk, dan usut tuntas para pelaku kejahatan bencana alam prabencana, tanggap darurat dan pascabencana.

Baca juga:

Hiswana Migas Serahkan Kunci Mesjid Korban Banjir Bandang di Desa Haurpanggung Garut

Hingga puku 12.00 massa pendemo masih terus berorasi di depan kantor Bupati Garut, meskipun bupati sendiri tak kunjung menermui mereka.

Dengan kesal Nia berjanji, jika tak ada penyelesaian hari ini, massa akan menduduki gedung DPRD.

Reporter : MD Sumarna
Editor : Mustika

Pos terkait