Soal Anggaran 2021 Menteri ESDM : Kita Gunakan untuk Kepentingan Rakyat

  • Whatsapp
Menteri ESDM Arifin Tasrif. ©2020 Liputan6.com/Athika Rahma

JAKARTA, KABARNUSANTARA.ID – Arifin Tasrif Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan bahwa pagu indikatif di 2021 akan dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat Indonesia.

Di mana anggaran dalam RAPBN 2021 Kementerian ESDM mengusulkan sebesar Rp. 6,84 triliun dan telah disetujui oleh Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Bacaan Lainnya

“Kami dari pihakk Kementerian ESDM berharap, agar jumlah anggaran yang telah disetujui DPR ini dapat benar-benar kita gunakan untuk kepentingan masyarakat banyak,” jelas Arifin seperti dikutip dari laman resminya, Jumat (26/6/20).

Besaran pagu dari indikatif ini, naik 10 persen dibandingkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) Tahun 2020 yang mencapai Rp. 6,2 triliun, seperti tahun-tahun sebelumnya, belanja publik fisik mendapatkan porsi yang lebih besar dibandingkan belanja publik non-fisik dan belanja aparatur.

Sebesar 47,1 persen atau Rp. 3,22 triliun dari pagu indikatif Rp. 6,84 triliun tersebut akan digunakan untuk belanja fisik, seperti pembangunan jaringan gas untuk rumah tangga, konkit nelayan, konkit petani, konversi mitan ke LPG, PLTS Atap, pos pengamatan gunung api, geopark hingga peralatan mitigasi bencana geologi.

Bagi belanja publik non-fisik seperti pembinaan, pengawasan, pelayanan publik/perizinan, penyusunan kebijakan/peraturan, survei, penelitian dan pengembangan serta pendidikan dan pelatihan telah dianggarkan sebesar Rp. 1,59 triliun atau 23,2 persen. sedangkan 29,7 persen atau Rp.2,03 triliun dibelanjakan untuk keperluan aparatur seperti pembayaran gaji dan tunjangan, operasional dan pemeliharaan kantor, pengadaan peralatan kerja.

“Prinsipnya, Kementerian (ESDM) mendukung program untuk rakyat. Untuk itu, program utama terkait ESDM baiknya bisa dijaga bersama,” jelas Arifin.

Arifin menambahkan, program prioritas sektor ESDM tahun 2021 terfokus pada tiga pembangunan infrastruktur, yaitu infrastruktur minyak dan gas bumi, infrastruktur Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) dan infrastruktur Badan Geologi.

Anggaran pada infrastruktur migas ini akan dialokasikan untuk pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga sebanyak 138.206 sambungan rumah (SR) dengan total anggaran sebesar Rp. 1,4 triliun, pembagian konverter kit untuk nelayan sebanyak 25.000 paket dengan total anggaran Rp. 218,8 miliar.

Bahkan, konverter kit untuk petani akan dibagikan sebanyak 25.000 paket, serta konversi minyak tanah ke LPG 3 kg (remote area) sebanyak 139.070 paket dengan besaran anggaran Rp. 70,4 miliar.

Alokasi anggaran EBTKE akan digunakan untuk pembangunan rooftop perkantoran/gedung sosial/rumah ibadah berkapasitas 21 MegaWatt Peak (MWp) dengan total anggaran Rp. 463,3 miliar, 22 unit revitalisasi pembangkit EBT sebesar Rp111,7 miliar, 46 unit PLTS penunjang tugas K/L sebesar Rp60,6 miliar dan 25.000 unit pembagian tabung listrik sebesar Rp93,5 miliar dan Penerangan Jalan Raya Umum Tenaga Surya (PJU-TS) di 18.888 titik.

Selain itu, dana infrastruktur Badan Geologi akan dimanfaatkan untuk pembangunan 5 pos pengamatan Gunung Api sebesar Rp11,8 miliar, Rp23,3 miliar sistem mitigasi bencana geologi di 4 lokasi, pusat informasi geologi geopark di 2 lokasi sebesar Rp7,5 miliar, 8 rekomendasi survei keprospekan sumber daya dan cadangan panas bumi sebesar Rp426,2 miliar, Rp104,8 miliar untuk pembangunan data dan informasi migas/survei seismik migas di 3 lokasi, dan pengembangan jaringan pemantauan air tanah di 11 Cekungan Air Tanah sebesar Rp31,8 miliar.

Dalam raker ini, disepakati pula untuk meninjau kembali anggaran tahun 2021 dan meningkatkan anggaran kegiatan-kegiatan yang bermanfaat langsung bagi masyarakat. Komisi VII DPR RI meminta Kementerian ESDM menambah volume pada anggaran perubahan tahun 2021, sehingga pembagian konverter kit untuk nelayan dan petani masing-masing sebanyak 50.000 paket, dan tabung listrik menjadi 50.000 unit.

Arifin menyambut baik hasil raker dan mengharapkan agar pelaksanaan anggaran dapat berjalan lancar. “Kami sepakat dengan kesimpulan yang sudah dibentuk pada RDP dengan Sekjen. Kita harapkan Covid-19 ini segera teratasi dan ekonomi kita pulih, serta untuk APBN-Perubahan, kita harapkan memang ada dan terbuka kesempatannya. Terima kasih atas dukungan dan kerja samanya,” kata Arifin dilansir dari merdeka.com.

Reporter : Mimbar

Pos terkait