Tumpukan Sampah di Sejumlah TPS Mulai Tebarkan Bau Busuk, Wabup Garut Minta Maaf

  • Whatsapp
Volume sampah di TPS Jl. Bratayudha, Garut Kota, dekat SD Muhammadiyah 5 terus menumpuk dan menebarkan bau menyengat. Sampah di TPS ini sudah 5 hari tak diangkut petugas. (Foto: Jay/Kabar Nusantara)


GARUT|KABARNUSANTARA.ID – Volume sampah yang semakin besar di tempat pembuangan sampah sementara (TPS) di berbagai titik kawasan Kota Garut, Jawa Barat, kini mulai menebarkan bau busuk sangat menyengat.

Bacaan Lainnya

Salah satunya tumpukan sampah di TPS depan Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 5 Kampung Sukadana, Jalan Bratayuda, Garut Kota. Aroma busuk dari TPS ini menyebar hingga radius puluhan meter. Belum lagi kehadiran ribuan lalat bear yang kadang ikut “bertamu” ke rumah warga sekitar.

Warga pun mengeluh, mereka khawatir bau busuk ini akan mengganggu kesehatan.

Baca juga:

Ketua DPD Golkar Garut Penuhi Panggilan Bawaslu

“Waduh baunya sudah pasti mengganggu kegiatan belajar mengajar. Apalagi anak-anak dalam kondisi puasa, bisa saja mengganggu kesehatan mereka,” ujar Adin (40), orang tua murid yang biasa mengantar anaknya sekolah, Jumat (10/5/2019).

Selain dikhawatirkan mengganggu kesehatan anak-anak SD Muhammadiyah 5, volume sampah yang makin membesar akibat lama tak diangkut itu, juga menyita sebagian badan jalan.

Menurut warga Sukadana, Dadang (52), sampah di TPS depan SD Muhammadiyah itu sudah 5 hari tak diangkut.” Aya 5 harian mah teu diangkutna teh,” ujarnya, Jumat (10/5/2019).

Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, didampingi Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) Kabupaten Garut, Guriansyah, menyampaikan permohonan maafnya atas keterlambatan pengangkutan sampah dari TPS ke tempat pembuangan akhir (TPA) Pasirbajing.

Baca juga:

Niat Hengkang dari Jakarta, Pemerintah Rancang Ibu Kota Baru di Luar Jawa

” Keterlambatan itu tidak hanya di sana (depan SD Muhammadiyah 5), tapi hampir di semua TPA, karena kan akses jalan ke TPA Pasirbajing sulit akibat jalan yang rusak. Sudah kita perbaiki dengan dikasih Sirtu (pasir dan batu), tapi memang belum maksimal, karena untuk perbaikannya masih proses lelang,” ungkap Wabup.

Selain akses jalan ke TPA Pasirbajing yang rusak, keterlambatan pengangkutan sampah juga diakibatkan gagalnya proses lelang 30 unit kendaraan angkut truk di DLHKP.

“Sementara kita menerima bantuan 3 unit kendaraan pengangkut sampah dari Dinas PUPR untuk mengangkut sampah,” terang Sekretaris DLHKP, Guriansyah.

Guriansyah menambahkan, proses pengangkutan sampah akan bisa berjalan normal kembali dalam dua, atau tiga bulan ke depan menunggu proses perbaikan jalan masuk TPA Pasirbajing.

Reporter :Jay
Editor: Mustika

Pos terkait