Vaksin Covid-19 Diperoleh Tak Akan Pernah Cukup Untuk Seluruh Dunia

  • Whatsapp
penelitian vaksin corona di as. © 2020 REUTERS / Bing Guan

JAKARTA, KABARNUSANTARA.ID – Saat ini vaksin virus korona sedang dikembangkan di seluruh dunia, dengan lebih dari 20 vaksin yang sedang diolah dan diteliti hasilnya, WHO telah merilis, belum, ada “solusi ajaib” untuk penyakit Covid-19 yang menyebabkan virus corona, yang telah menginfeksi 18,2 juta orang dan menewaskan hampir 700.000 orang di seluruh dunia.

“Sebaliknya jika Anda memiliki optimis terhadap kemajuan ilmiah, tidak ada cukup vaksin virus korona untuk dunia,” jelas Rasmus Bech Hansen, CEO perusahaan analitik Airfinity, dilansir Sputnik News, Selasa (4/8).

Bacaan Lainnya

Statmen itu  muncul kompilasi dari pihak bidang di seluruh dunia takut negara-negara kaya dapat memonopoli pasokan vaksin Covid-19, meninggalkan negara-negara lain, negara-negara miskin, di antrean depan dalam perang global melawan penyakit tersebut.

Di Negara Inggris, Uni Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat telah menyetujui perjanjian untuk menyediakan 1,3 miliar dosis inokulasi virus corona potensial, kata Airfinity, memverifikasi perjanjian potensial pada lebih banyak pasokan dan kesepakatan yang dinegosiasikan oleh negara lain akan menambah 1,5 miliar dosis lagi

Disetiap perusahana dan negara yang mengembangkan vaksin menjanjikan akan membuat vaksin terjangkau dan tersedia untuk semua kalangan, pakar kesehatan mendukung cukup untuk memenuhi permintaan karena kerumitan dunia mencapai 7,8 miliar.

Bahkan Airfinity telah memprediksikan vaksin dunia mungkin akan mencapai 1 milyar dosis hingga kuartal pertama 2022.

Perkiraan ini menentang dengan persetujuan WHO, yang telah bersama-sama dengan organisasi kesehatan lainnya meluncurkan perundingan untuk meningkatkan 2 juta dosis vaksin pada akhir 2021.

Masalah lainnya yang bisa menyebabkan distribusi yang tidak setara dari vaksin Covid-19 adalah kompatibilitas obat, dapatkan vaksin terbaru yang tersedia di dunia dan 20 di disetujui sekarang di akhir ujian klinis.

Negara-negara yang membuat persetujuan untuk penyediaan vaksin sebelum mengetahui apakah vaksin akan ampuh, jika salah satu dari vaksin terbukti tidak efektif, itu dapat menyebabkan persaingan antar negara.

“Hal yang paling kami khawatirkan adalah mendapatkan berbagai kesepakatan. Harapan kami adalah dengan portofolio vaksin, kami dapat mempersatukan negara-negara,” ujar Seth Berkley, CEO Gavi, Aliansi Vaksin.

Reporter : MImbar Ibrahim
Editor : AMK

Pos terkait