Volume Sampah di Banjarmasin Naik 100 Persen Lebih Setelah Dilanda Banjir

  • Whatsapp
Sampah di Banjarmasin. ©2021 Merdeka.com

KABARNUSANTARA.ID – Sudah sepekan Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, berjibaku membersihkan sampah pascabanjir dengan volume naik lebih 100 persen.

“Hari ini sudah hari ke enam penanggulangan sampah banjir, hari ini kita mulai dari TPS A Yani, di sana ada tujuh truk. Ini yang kedua di Jalan Lingkar Dalam, di sini sampai sekarang sudah 16 truk jumlahnya, bayangkan biasanya, normal di sini delapan truk,” ujar Kabid Sampah DLH Kota Banjarmasin Marzuki, Senin (1/2),yang dilansir dari merdeka.com.

Bacaan Lainnya

Menurut dia, ini hanya contoh dua Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang kondisinya penuh sampah, rata-rata naik signifikan hingga 100 persen. Pihak Dinas Lingkungan Hidup harus berjibaku menanggulangi sampah yang tidak henti datang tersebut agar tidak menimbulkan tumpukan yang lebih besar.

Sehingga, lanjut Jack, panggilan akrabnya, penanggulangan sampah pasca banjir ini dilakukan ekstra, seluruh armada yang dimiliki DLH dikerahkan, bahkan untuk memuat sampah di TPS itu menggunakan alat berat.

“Karena banyak rumah yang tenggelam, barang-barang yang rusak dan terendam tidak bisa digunakan lagi di buang ke TPS oleh masyarakat, hingga sampah jadi banyak,” ujar dia.

Atas dasar hal itu, dia berharap warga kota Banjarmasin yang terdampak banjir lebih bijaknya dapat memilah terlebih dahulu sampah rumah tangga dan sampah pascabanjir, untuk sampah rumah tangga dipersilakan dibuang di TPS terdekat, namun beda dengan sampah pascabanjir, menurutnya agar warga ikut peran serta.

“Alangkah baiknya sampah pascabanjir ini, masyarakat ikut serta bersama-sama menanggulangi, misalnya dengan cara swadaya agar dapat membuang langsung ke TPA, bisa lewat RT dan lurah masing-masing,” ujarnya.

Di sisi lain, DLH Banjarmasin turut menginformasikan cara pengelolaan sampah pascabanjir. Pertama, sampah hendaknya dipisahkan antara sampah rumah tangga (dapur) sehari dengan sampah akibat banjir seperti perabotan, sampah gotong royong dan lainnya.

Kedua, sampah hendaklah dibungkus dengan rapi dan tertutup, ketiga sampah yang dibuang ke TPS adalah sampah rumah tangga sehari hari seperti sisa dapur dan sejenisnya. Keempat, terhadap sampah dampak banjir dikumpulkan di suatu tempat untuk diangkut dengan mobil angkutan khusus dengan harapan ada swadaya masyarakat langsung diangkut ke TPA Basirih.

Kelima, mengingat keterbatasan kapasitas sarana dan petugas maka diperlukan kerja sama semua pihak untuk mengatasi sampah dalam upaya penanganan darurat banjir. Volume sampah di Kota Banjarmasin pada waktu biasa, sebelum musibah banjir yang terjadi sejak 14 Januari 2021, sekitar 600 ton per harinya.

Sampah Kota Banjarmasin tidak hanya dikirim ke TPS hingga ke TPA Basirih, namun ada unit-unit pengelolaan, seperti lebih 10 TPS 3R dan hampir 200 unit bank sampah.

Pos terkait