Wali Kota Bogor Bima Arya Menemukan Siswa 5 Bulan Absen Belajar Daring Dikarnakan Tak Punya Handphone

  • Whatsapp
Walikota Bima Arya saat berbincang dengan siswa dan orang tuanya di Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, Senin (24/8/2020).

BOGOR, KABARNUSANTARA.ID. – Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengaku menemukan seorang siswa SMP sudah 5 bulan tidak bisa mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dikarenakan tidak mempunyai handphone.
Hal itu diketahui oleh Bima saat melakukan blusukan ke sekolah-sekolah dan mendatangi rumah siswa di Kota Bogor, Senin (24/8/20).

“Persoalan ini bisa kita lihat semua, yang pertama ada seorang siswa yang namanya Hari Laksana yang sudah 5 bulan yang tidak pernah melaksanakan belajar online dikarnakan tidak mempunyai handphone, karena memang keluarga Hari tidak mempunyai handphone, Hari dari keluarga susah,” kata Bima Arya menemuinya setelah usai blusukan di Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Senin (24/8/20).

Bacaan Lainnya

Agar tahu tugas dan materi yang pelajaran yang sedang diberikan oleh pihak sekolah, ucap Bima, Hari Laksana harus berjuang dengan berjalan kaki melewati beberapa gang kecil menuju rumah teman satu kelasnya.

“Kalaupun Hari ingin ikut belajar, dia harus berjalan kaki jauh ke rumah temannya, teman satu kelasnya. Itu untuk tahu tugas sekolahnya apa,” Ujar Bima.

Kediaman tempat tinggal Hari Laksana berada di tengah perkampungan yang tidak jauh dari aliran anak Sungai Ciliwung. Melalui jalan yang hanya bisa dilalui motor, Bima Arya berjalan kaki menyusuri gang-gang kecil agar bisa mencapai kediaman Hari dan keluarganya.

Ironisnya, tidak hanya Hari yang tidak bisa mengikuti PJJ karena tak punya handphone. Kakak laki-lakinya yang sekolah di SMK PUI Bogor juga harus menempuh waktu sekitar 1 jam untuk menemui teman kelasnya untuk mengetahui tugas dan materi dari sekolah.

Bima Arya memastikan, apa yang ditemukannya saat blusukan tadi pagi merupakan fakta kondisi pendidikan yang sebenarnya terjadi pada siswa selama poses PJJ diberlakukan.

“Jadi ini mencerminkan realita yang ada, sengaja saya tidak kasih tahu sekolah-sekolah yang akan saya kunjungi, bahkan disdik juga tidak banyak yang saya kasih tahu, karena ingin melihat secara nyata seperti apa,”Ucap politikus PAN ini.

Bima mulai melakukan pemantauan langsung sekitar pukul 08:00 WIB. Ia menyebut, kegiatannya tersebut tidak diketahui pihak sekolah yang akan didatanginya.

Sekolah pertama yang dikunjungi Bima Arya SMP 10 di Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Di sekolah yang berada di tengah hunian warga tersebut, Bima Arya sempat berkomunikasi dengan beberapa guru yang tengah melakukan proses PJJ dengan muridnya. Hal serupa dilakukannya saat mengunjungi SD Negeri Perumda Cipaku, Bogor Selatan.

Kepada Bima Arya, para guru dan murid mengeluhkan hambatan dalam proses PJJ adalah masalah jaringan internet dan kuota.

“Kemudian ada yang punya handphone, tetapi kuotanya terbatas. Anak ini juga bisa jadi hilang seminggu atau dua minggu, dikarnakan tidak ada kuota. Atau ada yang punya handphone, dan punya kuota tetapi sinyalnya jelek,” papar Bima.

“Di sekolah juga begitu, saya kira ini enggak berjalan maksimal semua, karena semua realitanya berbeda. Ini di daerah Kota Bogor loh, belum lagi kita berbicara di daerah yang lebih jauh. Jadi menurut saya ini darurat pendidikan, semuanya harus bergerak,” imbuhnya

Pos terkait