WNI yang Dievakuasi dari China Dipastikan Sehat Menkes

  • Whatsapp
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, Menteri Kesehatan Agus Putranto dan Panglima TNI Masekal Hadi Tjahjanto di Terminal Keberangkatan Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (1/2/2020). JIBI - Bisnis/Leo Dwi Jatmiko

JAKARTA, KABARNUSANTARA.ID – Retno Marsudi Menteri Luar Negeri (Menlu) mengatakan bahwa pemerintah akan menjemput masyarakat Indonesia yang masih berada di Wuhan, China, di tengah mengganasnya virus corona.

Dari data yang dimiliki terdapat 250 warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Wuhan, termasuk tim AJU yang sebelumnya telah dikirim ke Wuhan.

Bacaan Lainnya

“Serangkaian pemeriksaan dilakukan. Mengingat situasi ini bukan situasi yang normal maka protokol kesehatan dilakukan, termasuk saat perjalanan, saat datang dan pasca kedatangan. Protokol juga berlaku bagi kru dan pesawat itu sendiri,” kata Retno di Tangerang, Sabtu (01/02/20).

Bahkan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memastikan bahwa WNI yang dibawa pulang adalah WNI yang sehat dan telah melakukan pemeriksaan di China.

Para WNI akan ditampung terlebih dahulu di Pulau Natuna, sesuai dengan protokol yang ditetapkan oleh badan kesehatan dunia WHO. “Dengan doa akan berjalan dengan baik yang dijemput dan menjemput tetap sehat,” kata Terawan.

Pemerintah memastikan warga negara Indonesia yang terletak di Kota Wuhan, China terpenuhi kebutuhan pokoknya. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan hal itu untuk memastikan kesehatan WNI hingga pemerintah melakukan tindakan evakuasi.

“Memastikan kesehatan dan keselamatan para mahasiswa di Wuhan,” jelas, Kamis (30/01/20).

Ia menyebuyt pemberian logistik dalam bentuk kebutuhan pokok dan kompensasi dalam bentuk uang selama ini sudah diberikan kepada WNI yang berada di sana.

Bantuan diatas sebagai bentuk komunikasi intens yamng dilakukan pemerintah, karena saat ini para WNI tidak bisa melakukan aktivitas yang maksimal dalam mendapatkan makanan dan lain sebagainya.

“Mereka mengalami tingkat kejenuhan dan kebosanan, maka pemerintah melakukan komunikasi intens sambil memberikan bantuan logistik,” jelasnya.

Reporter : Den

Editor : AMK

Pos terkait